TAROMBO RAJA PANJAITAN



Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku bangsa, dan mempunyai ciri-ciri tersendiri masing-masing daerahnya. Sumatera utara satu diantara pulau yang berada di Indonesia memiliki beragam suku bangsa. Sumatera Utara memiliki Suku asli yang mendiaminya, seperti Suku Bangsa Batak, dan Melayu. Namum suku-suku lain telah menduduki daerah Sumatera Utara ini seperti suku Jawa, Sunda, Dayak maupun Toraja. Hal ini didukung oleh perkembangan pesat teknologi, dan sistem perekonomian yang memaksa para suku-suku ini melakukan persebaran ke berbagai daerah.

Suku Batak memiliki banyak sub-sub marga. Saat ini kita akan membahas dari mana munculnya marga PANJAITAN. Untuk mengetahui hal tersebut maka kita perlu mengetahui silsilah suku bangsa Batak Toba itu. Menurut Parlindungan (1964 : 19-22) suku bangsa Proto Malayan Tribes ada 8 suku yaitu : suku bangsa Karen, suku bangsa Ranau, suku bangsa Igorot, suku bangsa Meo, suku bangsa Toraja, suku bangsa Tayal, suku bangsa Botoc, suku bangsa Wadjo. Suku bangsa Igorotlah mendarat di Pantai Barat Pulau Andalas berangkat bermigrasi dari Burma karena serangan Bangsa Mongol. Disitu suku bangsa Batak terpisah ada yang mendarat dipulau Simalur, Nias, Batu, Mentawai. Dan juga ada yang mendarat di Sungai Simpang, yang sekarang adalah Singkil, Aceh. Dan terakhir mendarat di muara sungai Sorkam, antara Barus dan Sibolga. Memasuki pedalaman sampai di kaki Gunung Pusuk Buhit, ditepi Danau Toba sebelah Barat, di seberang Pangururan, Kab.Toba Samosir.

Menurut Bruner (dalam Nainggolan 2006 : 44) Orang Batak sendiri yang menyebut diri mereka sebagai halak hita (orang kita). Halak hita berasal dari nenek moyang yang sama: Si Raja Batak. Si Raja Batak kemudian memiliki dua orang anak yaitu Guru Tateabulan dan Raja Isumbaon. Raja Isombaon  memiliki anak yang bernama Tuan Sorimangaraja, Tuan Sorimangaraja memiliki anak yang bernama Tuan Sorbadibanua, Tuan Sorbadibanua memiliki anak bernama Sibagot ni Pohan, Sibagot ni Pohan memiliki beberapa anak yang satu diantaranya bernama Tuan Dibangarna, Tuan Dibangarna memiliki beberapa anak yakni Raja Panjaitan, Raja Siagian, Raja Silitonga, dan Raja Sianipar. Mereka mengindifikasi diri mereka atas dasar hubungan keluarga melalui pewarisan nama yang menjadi identitas pertama disebut dengan marga. 
Menurut penulis generasi Panjaitan, Siagian, Silitonga dan Sianipar merupakan generasi ketujuh Si Raja Batak. Mulai generasi kedelapan mulai munculah pemakaian marga khusus pada keturunan Sibagot ni Pohan.
Marga Panjaitan merupakan turunan Raja Batak yang bernama Raja Panjaitan, anak bungsu dari Tuan Dibangarna. Raja Panjaitan adalah salah seorang cucunya Raja Sibagot ni Pohan, cicitnya Tuan Sorba Dibanua, Tuan Sorba Dibanua adalah anak dari Nai Suanon, Nai Suanon anak dari Tuan Sori Mangaraja turunan Raja Isumbaon. Raja Isumbaon anak dari Raja Batak.
Raja Panjaitan lahir di kampung Lobu Parserahan Onan Raja Balige, yang saai ini menjadi Kabupaten Toba Samosir. Dan dikampung ini para raja-raja dari marga-marga lain sering bertatap muka dan melakukan interaksi perdagangan untuk membangun budaya Batak di bagian Toba Holbung dan sekitarnya. Setelah Raja Panjaitan berumah tangga, Tuan Dibangarnya mewariskan suatu perkampungan untuk tempat tinggal Raja Panjaitan dan disebutlah nama kampung tersebut Lumban Panjaitan, kemudian dibangunlah suatu sumur untuk tempat mengambil air minum disebutlah namanya mata air Siguti. Kemudian tidak beberapa lama kemudian Raja Panjaitan menikah dengan putri Raja Hasibuan dari kampung Sigaol. Tuan Dibangarna mewariskan lahan pertanian dan padang rumput yang luas yang berada di Siboadiala. Tidak lama kemudian putri Raja Hasibuan tersebut melahirkan seorang anak yang bernama Raja Situngo Naiborngin. Setelah dewasa Raja Situngo membuka perkampungan ke Matio tidak lama kemudian meninggalkan Matio dan merantau ke Sibahaulu di bukit Sitombom.

    Raja Panjaitan meninggal di Sihail-hail tidak jauh dari Onan Raja tersebut atau disekitar Tugu Raja Sibagot ni Pohan yang berada di Onan raja Balige dekat Rumah sakit umum HKPB Balige saat ini. Di sana tugu Raja Panjaitan pun dibangun sebagai simbol bahwa disanalah Raja Panjaitan melakukan perjalanan hidupnya.



 







TAROMBO RAJA PANJAITAN
RAJA BATAK 

RAJA ISUMBAON  ISUMBAON

TUAN SORIMANGARAJA

TUAN SORBADIBANUA

SIBAGOT NI POHAN

TUAN DIBANGARNA

RAJA PANJAITAN

SITUNGO NAI BORNGIN PANJAITAN


Demikianlah silsilah munculnya  marga PANJAITAN. Trims..... SALAM KERABAT :)
 

Komentar

  1. Masa Panjaitan Terakhir ?
    Bukannya Sianipar Bungsu ?

    BalasHapus
  2. Knpa disitu panjaitan anak bungsu tuan dibangarna ??

    BalasHapus
  3. Salah tulis kali tuh, yg bener khan harusnya: Panjaitan itu Anak SULUNGnya (tertua) dari Tuan di Bangarna bukan Anak Bungsu.

    BalasHapus
  4. setahuku, Sianipar yg anak bungsu...
    1. Panjaitan 2. Silitonga 3. Siagian 4. Sianipar..

    BalasHapus
  5. Beado amang.. Bls jo coment..

    BalasHapus
  6. Yg nulis ini salah....panjaitan anak sulung bukan anak bungsu tuan nibangarna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. salahnya di mna?,disitu di tulis panjaitan di bawah tuandibangarna.krna yg di bahas silsilah marga panjaitan bukan bahas turunan tuandibangarna.kcuali trtulis panjaitan di bawah silitonga,siagian dan sianipar bru salah.

      Hapus
    2. Tulisan diatas menyebutkan Raja Panjaitan bungsu dari Tuan Dibangarna..!! Harusnya sulung.

      Hapus
  7. Klo orang tua panjaitan br pasararibu jadi gimana partuturan sama marga pasaribu.

    BalasHapus
  8. ada tidak ito hubungan marga panjaitan dan boru siburian. apanya sebutan kita terhadap marga siburian

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer